ABSTRAK
Pada hakikatnya setiap
manusia memiliki kesempatan untuk mengubah nasibnya. Asalkan manusia tersebut
ingin berusaha dengan keras karena manusia mampu bertindak dan melakukan
sesuatu yang mendatangkan keuntungan. Dengan kemauan yang keras untuk menggali
segala potensi yang dimiliki semaksimal mungkin dan ide yang kreatif dan
berinovasi. Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovativ kedalam dunia nyata
secara kreatif.
Sebagai pelajar,
wirausaha tidak hanya dapat berencana, berkata – kata tetapi juga berbuat,
merealisasikan rencana – rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang
berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang
sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang
baru.
ISI
1. Kreativitas dalam
Kewirausahaan
-
Menurut freedam (1982) mengemukakan kretivitas sebagai kemampuhan untuk
memahami dunia, menginterpretasikan pengalaman dan memecahkan masalah dengan
cara yang baru dan asli.
-
Menurut Wolfook ( 1984 ) memberikan batasan bahwwa kreativitas adalah
kemampuhan individu untuk menghasilkan sesuatu ( hasil ) yang baru atau asli
atau pemecahan suatu masalah.
2. Ciri-ciri dan Faktor yang
mempengaruhi Kreativitas
Seseorang dikatakan kreatif tentu ada indikator-indikator yang
menyebabkan seseorang itu disebut kreatif. Indikator yang sebagai ciri dari
kreativitas dapat diamati dalam dua aspek yakni aspek proses berpikir dan aspek sikap atau perasaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan indikator kreativitas dikemukan
oleh (Munandar, S. C. U:1992) sebagai berikut :
-
Dorongan ingin tahu besar
-
Sering mengajukan pertanyaan yang baik
-
Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
-
Bebas dalam menyatakan pendapat
-
Mempunyai rasa keindahan
-
Menonjol dalam salah satu bidang seni
-
Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah
terpengaruh oleh orang lain.
-
Rasa humor tinggi
-
Daya imajinasi kuat
-
Keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan,
dan sebagainya; dalam pemecahan masalah menggunakan cara-cara orisinal, yang
jarang diperlihatkan anak-anak lain)
-
Dapat bekerja sendiri
-
Senang mencoba hal-hal baru
-
Kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan
elaborasi)Dari uraian mengenai ciri-ciri kreativitas diatas maka dapat dipahami
bahwa seseorang dikatakan kreatif apabila dalam interaksinya dengan lingkungan
ciri-ciri dari kreativitas mendominasi dalam aktivitas kehidupannya, dan
melakukan segalanya dengan cara-cara yang unik.
3. Hambatan Kreativitas
Seorang pakar mengartikan hambatan kreativitas sebagai dinding atau
bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau menemukan pemecahan
atas suatu masalah. Bangunan mental yang bersifat menghambat ini terdapat pada
setiap orang dalam kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda.
-
Hambatan Psikologis, hal ini dikarenakan kebanyakan kita telah mengikuti
proses pendidikan formal maupun informal yang sangat menekankan pentingnya satu
jawaban yang benar. Sehingga kurang mampu mengekspresikan kemampuan konseptual,
dan kurang mampu berkomuni-kasi dengan baik.
-
Hambatan Budaya, hal ini dikarenakan adanya keseragaman berpikir atau
pemujaan terhadap berpikir logis dan rasional. Pemecahan masalah haruslah
selalu bersifat serius dan tanpa humor maupun canda, sehingga menghambat pengembangan perasaan dan kreativitas.
-
Hambatan Lingkungan sosial, hal ini dikarenakan lingkungan sosial yang
selalu teratur, yang tetap, permanen dan mapan, sehingga dapat mengurangi
produktivitas dan kreativitas.
-
Hambatan Bahasa Berpikir, hal ini dikarenakan kita memiliki beragam
bahasa yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Sehingga kita tidak
selalu dapat menggunakan satu bahasa berpikir untuk menyelesaikan segala
persoalan.
-
Hambatan Keterpakuan Fungsional, hal ini dikarenakan pada kebiasaan kita
untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara
atau dengan kata lain terpaku pada apa yang dipelajari saja.
-
Hambatan kebiasaan memandang, hal ini dikarenakan mendahulukan pemikiran
yang akan gagal dalam berwirausaha , karena telah melihat dari contoh wirausaha
yang lainya.
4. Meningkatkan Kreativitas
dalam Berwirausaha
Menciptakan produk dan cara baru merupakan bagian dari kreativitas
manusia yang menuntut keuletan dan daya cipta yang tinggi untuk melahirkan
ide-ide mencari peluang bagi pengembangan ide tersebut. Cara meningkatkan
kreativitas dalam berwirausaha adalah dengan mengubah cara berpikir dan proses
bertindak. Walaupun demikian, berbagai riset telah dilakukan untuk mencari
cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses pemecahan masalah, yaitu :
-
Perumusan masalah secara kreatif, adalah usaha yang dilakukan untuk
menghindar dari perumusan masalah yang sudah jelas. Tapi coba berpikir secara
divergen dan bukan konvergen dengan melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba
melihat dari sudut pandang yang berbeda agar memperoleh kemungkinan baru.
-
Bertanya, Intinya adalah dengan terus-menerus melontarkan pertanyaan
untuk memperbesar terciptanya solusi yang kreatif. Untuk membangkitkan sikap
bertanya adalah dengan melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah
pertanyaan yang kita ajukan salah atau karena pertanyaan tersebut orang lain
menganggap kita bodoh.
-
Curah gagasan, cara ini biasanya di gunakan untuk memecahkan masalah yang
kompleks oleh kelompok yang terdiri atas dua sampai tujuh orang.
-
Orang aneh, maksudnya adalah
memasukan orang lain yang tidak begitu tahu tentang bidang pekerjaan atau
bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan masalahnya.
-
Iklim kreatif, pedoman utamanya adalah dengan menciptakan suasana yang
kondusif. Ini berarti harus membuang semua hambatan terjadinya kreativitas,
sekaligus menciptakan lingkungan fisik, psikologis dan sosial yang kondusif
untuk kreatif.
Kreativitas ini menimbulkan suatu inovasi yang dapat menentukan
keberhasilan seseorang dalam menjalankan usahanya. Karena dengan kreativitas
ini akan memunculkan produk baru yang berdaya guna dan dapat memberikan
keberagaman dalam suatu produk akan menimbulkan ketertarikan konsumen terhadap
produk tersebut dan mengurangi kejenuhan konsumen pada produk yang biasa.
Dengan demikian mempengaruhi keuntungan dan ketahanan suatu usaha seiring
berjalannya waktu.
kunjungi Kampus STMIK AMIKOM Dan Sekarang Menjadi UNIVERSITAS AMIKOM
kunjungi Kampus STMIK AMIKOM Dan Sekarang Menjadi UNIVERSITAS AMIKOM
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar